Cara dan Strategi Riset Konten Social Media yang Tepat

Kalau itu memang terencana dan idenya muncul dari riset, pertanyaannya kira-kira gimana cara riset konten social media? Kalaupun ada strategi bagus dalam riset, seperti apa strateginya? Semua bakal MinLup bahas di sini:

1. Cari Lewat Research Keyword

Pertama, riset konten buat dapetin ide, format, relevansi, hingga popularitas yang tepat bisa dengan nyari keyword.

Kamu perlu riset beberapa kata kunci yang memang relevan dengan niche dari bisnis kamu.

Misalnya, kamu sedang menggarap agensi desain, maka keyword utamanya bisa dimulai dengan ‘desain visual’.

Kemudian, jika pakai berbagai tools keyword research, maka akan muncul beberapa rekomendasi kata kunci yang sekaligus bisa jadi ide kontenmu.

Dengan riset ini, maka ada dua hal penting yang kamu peroleh. Pertama, konten yang sesuai dengan kebutuhan/relevan. Kedua, ide konten itu sendiri.

Jika menemukan kata kunci ‘prinsip desain visual’, misalnya, maka konten yang kamu buat di media sosial yakni penjelasan soal prinsip-prinsipnya.

Bicara soal format konten, tentu saja bebas karena tak ada ketentuan mengenainya. Jadi, riset konten untuk dapat ide yang sekaligus relevan, bisa dengan nyari keyword.

Konsultasikan sekarang: advertising agency indonesia

2. Cari di Komunitas atau Forum Online

Sekarang, strategi riset konten buat yang mau dapet ide relevan sesuai kebutuhan audiens udah nggak sulit.

Audiens atau calon konsumenmu, pasti tergabung dengan beberapa komunitas dan forum online yang tersebar di berbagai platform.

Contoh aja di Quora. Ada, loh, yang membahas soal produk tertentu di sana. Baik itu tentang pengalaman penggunaan hingga rekomendasi produk.

Nah, kamu bisa mencari banyak informasi berharga dari komunitas maupun forum-forum daring ini. Temukanlah pertanyaan-pertanyaan dari para anggota forum dan kelola itu jadi ide konten menarik.

Di Indonesia, kamu bisa nyari komunitas-komunitas seperti itu di Twitter, Quora, Facebook, LinkedIn, dan sayangnya Reddit tidak dapat kamu akses. Kalau Reddit ada, konten bisa makin bervariasi karena ada aja ide yang akan muncul saat baca.

3. Cek Kompetitor

Kompetitor jangan melulu jadi musuh. Sekali-kali, coba manfaatin dari segi riset konten.

Maksudnya gimana? Kamu bisa mengamati bagaimana pattern atau pola pembuatan konten yang mereka buat.

Misalnya, cek tema-tema yang kompetitor kamu sering bahas, nyari tahu konten yang paling perform, dan paling penting nyari ‘celah’ kompetitor buat menemukan di mana bagusnya produkmu daripada mereka.

Kalau udah begini, MinLup yakin kamu nggak bakal kehabisan ide.

4. Lewat Google juga Bisa

Jangan terlalu rumit untuk berpikir bahwa riset konten itu susah. Pakai Google aja udah bisa, kok.

Saran MinLup, kamu ketahui dulu tentang produk dari brandmu itu. Setelah itu, coba simulasikan kira-kira apa saja pertanyaan, keluhan, atau komentar dari orang-orang yang pakai.

Bakal terasa, kok. Misalnya nih, kamu punya produk kerupuk. Nah, cobain deh kerupukmu. Bandingkan dengan kerupuk yang lain, gimana teksturnya, rasanya, kerenyahannya, dan semua aspek yang berkaitan dengan produk.

Setelah muncul itu, cari bahan-bahan ide kamu di Google. Misalnya lagi, nih, kerupukmu adalah kerupuk pedas.

Nah, kalau kerupuk yang pedas, itu cocoknya dimakan dengan hidangan apa? Pertanyaan semacam ini, bisa loh kamu riset lewat Google.

Contohnya dengan memakai kata kunci “Kerupuk pedas enaknya makan dengan apa?”

Saat sudah nemu bahan-bahan kontennya, baru deh bikin konten sesuai hasil riset yang kamu lakuin.

5. Kembangkan Konten yang Performanya Bagus

Ada lagi nih strategi riset konten lain yakni ngembangin konten yang performanya emang bagus.

Contohnya, konten yang paling perform di akunmu adalah konten makan dengan produk yang kamu jual.

Kalau udah begini, maka gampang aja buat nyari konten selanjutnya yakni dengan konsep serupa, tapi makanannya berbeda.

6. Pakai Tools

MinLup punya hasil riset menarik, nih. Ternyata, ada tools yang namanya answerthepublic.com yang cara kerjanya mirip keyword.

Tapi, bedanya dengan tools ini, kamu bisa dapat banyak ide yang berbasis pertanyaan.

Nantinya, riset konten pakai tools ini akan melakukan penyaringan data secara otomatis dari search engine. Hasilnya, kamu bisa melihat beberapa topik konten yang memberikan manfaat.

Menariknya, penggunaan AnswerThePublic bukan cuma menawarkan daftar pertanyaan biasa.

Tapi, juga menunjukkanmu beberapa ide konten berdasar pada sejumlah pertanyaan yang sering diajukan banyak orang secara online. Bahkan, ada sub pertanyaan pula.

Selain itu, tools Template Social Media Expert Plan by Ngalup juga bakal bikin kamu nggak kehabisan ide. Penjadwalan pun dijamin gampang karena udah ada fiturnya!

7. Google Trends

Pentingnya riset konten itu salah satunya biar traffic atau jangkauan dari kontenmu lebih baik.

Nah, konten yang biasanya perform lebih baik adalah yang bahas isu trending atau populer.

Gimana cara tahunya? Selain dengan banyak-banyak menjelajahi sosial media, bisa juga pakai Google Trends biar lebih mudah.

Google Trends ini jadi tools yang paling populer, mudah, bahkan gratis buat siapa aja. Tugasmu cuma masukin topik atau keyword saja. Sisanya, biar Google Trends yang kerja dan hasilnya bisa kamu olah jadi ide konten menarik.

8. Nyari Content Gaps

Bukan cuma nontonin kompetitor, atau mindless scrolling belaka. Kalau kamu jadi marketers, wajib banget nyari tahu soal ini.

Kalau mahasiswa, itu nyarinya research gap. Tapi marketers, harus nyari content gaps.

Maksudnya, kamu nyari sesuatu yang dari beribu konten di sosial media tidak bisa diperoleh.

Contohnya, kalau semua orang bahas Tips Desain Visual dan mereka nggak jelasin fundamentalnya, maka itu adalah gapsnya. Jadi, kamu tinggal bikin gaps itu sebagai materi dalam kontenmu.